Pancing ulur terdiri atas beberapa komponen, yaitu : gulungan tali, tali pancing dan pemberat. Alat tangkap pancing ulur terbagi menjadi dua macam yaitu pancing ulur perairan dalam dan pancing ulur permukaan. Pancing ulur perairan dalam dioperasikan di perairan sampai dengan mencapai kedalaman tertentu dan menggunakan umpan hidup. Sedangkan pancing ulur permukaan dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara menggerak-gerakkan umpan buatan sehingga menarik perhatian ikan target penangkapan untuk memangsa.

 PANCING ULUR PERAIRAN DALAM

Pancing ulur perairan dalam terdiri atas beberapa komponen yaitu gulungan tali, tali pancing, mata pancing, dan pemberat. Umpan yang digunakan adalah ikan hidup agar dapat menarik perhatian ikan yang lain, dikarenakan umpan bergerak sesuai dengan gerakan ikan tersebut.

Operasi penangkapan dimulai dengan menentukan daerah atau lokasi pemancingan (fishing ground). Fishing ground berada disekitar rumpon, karena pada saat-saat tertentu banyak terdapat gerombolan ikan-ikan kecil maupun besar berada disana. Apabila di fishing ground tidak ada ikan maka dapat dicari dengan mendatangi gerombolan madidihang (Thunnus albacares) dan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang ditandai dengan adanya burung laut yang berterbangan kepermukaan laut atau gerombolan ikan lumba-lumba (Dolpin sp) yang berenang sampai ke permukaan laut.

Setelah ditemukan tempat penangkapan. Mata pancing di beri umpan ikan hidup. Mata pancing yang digunakan adalah nomor 5 – 8 disesuaikan dengan target ikan yang akan ditangkap. Mata pancing dipasang dibagian punggung ikan, kemudian mata pancing yang telah dipasang ikan umpan dilepas atau diturunkan ke dalam air. Tali diulur sampai dengan kedalaman tertentu mulai 30-200m, tali nyilon yang digunakan nomor 50, 90, 100, 150 tergantung kedalaman. Ketika ujung tali yang telah diberi pemberat sudah sampai dengan kedalaman yang diinginkan kemudian tali dihentakan untuk melepaskan pemberat. Pemberat berupa batu kali seberat 1 kg.

Mata pancing dibiarkan bergerak mengikuti gerakkan ikan umpan hidup, apabila umpan dimakan makan selanjutnya tali nylon ditarik. Tali nylon diusahakan tidak mengendur agar ikan yang telah memakan umpan tidak lepas kembali. Ikan hasil tangkapan dimasukan ke palka.

 AA7

Gambar 1. Pancing Ulur Perairan Dalam

PANCING ULUR PERMUKAAN

Pancing ulur permukaan terdiri dari beberapa komponen yaitu gulungan tali, tali pancing, mata pancing, layang-layang dan ikan umpan buatan. Adapun cara pengoperasiaan sama dengan cara pengoperasian pancing ulur dalam yaitu mencari fishing ground terlebih dahulu. Pancing yang digunakan nomor 5 – 8. Tali diulur sampai dengan jarak tertentu, kemudian layang-layang diterbangkan. Tali terbuat dari bahan nylon nomor 150 dengan panjang 250 – 450 m. Apabila angin kurang kencang, maka kapal dijalankan agar layang-layang bisa terbang.

       AA8

Gambar 2. Alat Pancing Permukaan

Keterangan :

  1. Tali nylon no.150
  2. Ikan umpan buatan
  3. Mata pancing no. 58

Setelah tali nylon sudah mencapai jarak yang sesuai dengan sasaran jarak pemancingan, kemudian layang-layang digerak-gerakan agar umpan yang berbentuk ikan terbang dapat menyelam ke air dan timbul kepermukaan. Gerakan ini agar dapat menarik perhatian dari ikan target. Pergerakan itu, terus dilakukan secara berulang-ulang sampai umpan tersebut dimakan oleh ikan target. Apabila umpan sudah dimakan, maka tali nylon ditarik dan diusahakan tali tidak mengendur agar ikan yang telah memakan pancing tidak lepas kembali. Ikan yang telah ditangkap dimasukan ke dalam palka.

PANCING TEGAK

Pancing tegak adalah alat tangkap ramah lingkungan yang dioperasikan secara manual, pada kedalaman air antara 40 – 150m. setiap gulung terdiri atas 7 buah mata pancing nomor 18 yang dipasang secara tegak pada monofilamen diameter 2mm, panjang 40-200m. Disusun secara berurutan dari bawah ke atas, dengan jarak antara pancing 4m, dan pada bagian paling bawah dipasang pemberat dari timah (Pb) dengan berat 0,5kg, supaya kedudukan tali pancing tetap tegak.

Desain Alat Tangkap

Dimensi tiap pancing tegak secara umum terbagi dalam 9 bagian utama, yaitu: penggulung bulat dari sintetis diameter 15cm x panjang 30cm, tali utama monofilamen diameter 1mm, panjang 100m, tali cabang monofilament diameter 0,5mm, panjang 50cm, mata pancing ukuran nomor 18, swivel stainlis panjang 4cm, pemberat timah (Pb) bobot 0,5kg, pelampung bulat dari sintetis diameter 10cm, jarak antar pancing 4m, dan jarak dari pancing terakhir ke pemberat 2m.

Setiap kapal terdiri atas 4 penggulung yang masing-masing terdiri atas 7 buah mata pancing yang berarti jumlah 1 unit = 28 mata pancing.

 AA9

Gambar 3. Pancing tegak

Cara Pengoperasian Alat

  1. Pengoperasian pancing tegak dilakukan memakai kapal motor dari kayu berukuran panjang 15, 0m lebar 2,9m dalam 1,6m dan bobot kotor 5GT.
  2. Pengoperasian dilakukan secara bersamaan oleh 4 orang pemancing pada kanan kiri lambung kapal. Setiap orang hanya menggunakan 1 penggulung dengan jumlah 7 buah mata pancing.
  3. Penangkapan dilakukan mulai pukul 05.30 – 12.00 waktu setempat. Lama menunggu setiap penurunan pancing berkisar antara 5 – 10 menit, kemudian pancing dinaikkan untuk diambil ikan hasil tangkapannya, dan setelah selesai pancing diturunkan berulang kali sampai dengan pukul 12.00 waktu setempat.
  4. Umpan yang digunakan adalah kembung (Restrelliger brachysoma), layang (Decapterus russelii) dan lemuru (Sardinella longiceps).
  5. Penarikan pancing dilakukan secara manual dengan tenaga manusia.
  6. Pengemasan ikan hasil tangkapan dilakukan dengan cara memasukkan dalam peti berisolasi dan diberi es balok.